Bagaimana cara mempercepat booting dan shutdown Linux Mint atau Ubuntu? Mudah sekali ternyata optimasinya yaitu dengan mengurangi background proses waktu startup. Teknisnya akan dijelaskan dalam tulisan ini, yuk simak selengkapnya.
Optimasi Mempercepat Linux Booting dan Shutdown
Perihal kecepatan sebuah komputer itu ada beberapa hal yang mempengaruhi yaitu prosesor, hardisk, dan memori. Ketiga hal ini menjadi poin utama dalam menentukan speed sebuah laptop atau komputer.
Berkaitan dengan optimasi pada saat booting dan shutdown Linux Mint atau Ubuntu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Gunakan SSD
Linux Mint baik Cinnamon, MATE, XFCE atau Ubuntu dapat booting sekejap mata atau paling lama katakanlah 10 detik. Menggunakan SSD dapat meningkatkan kinerja Linux karena SSD dirancang memiliki kecepatan baca 10x lipat Hardisk biasa. Harga SSD (Solid State Drive) harganya lebih mahal dibanding dengan hardisk tetapi kita akan mendapatkan performa yang seimbang karena proses booting menjadi lebih cepat.
Ubuntu pakai SSD bisa booting dalam sekejap mata, shutdown pun sekejap mata. Walaupun sobat pakai Arch, Linux Mint dan Linux lainnya pun tidak ada bedanya, pasti sama-sama cepat boot maupun shutdown dibawah 10 detik saja.
2. Jangan Dual Boot
Halo sobat, dual boot disini maksudnya menggunakan aplikasi pihak ketiga misalnya EasyBCD untuk menangani booting. Jika sobat ingin dual boot maka gunakanlah grub loader default bawaan saja, jangan gunakan Easy BCD karena waktu masuk ke sistem operasinya itu rasanya seperti ada efek reboot begitu.
3. Tambah RAM
RAM adalah memori yang digunakan oleh komputer untuk menyimpan data. Semakin banyak RAM yang dimiliki komputer, semakin banyak komputer yang bisa dilakukan pada saat bersamaan. RAM sering menjadi faktor pembatas untuk komputer. Hal ini dapat dilihat saat komputer menjalankan terlalu banyak program pada saat bersamaan. Komputer akan melambat saat RAM terisi.
RAM sangat penting bagi sebuah komputer untuk menyimpan data atau instruksi program sementara pada suatu komputer. Gunakan minimal RAM 8GB karena aplikasi saat ini misalnya Firefox saja memakan sekitar 1GB untuk membuka banyak tab keperluan browsing sehari-hari.
4. Kurangi Service StartUp
Aplikasi startup adalah jenis aplikasi yang dijalankan otomatis pada saat selesai booting (pada saat pertama kali dihidupkan). Sebagai contoh di Linux Mint XFCE silahkan klik Systems >> Session and Startup. Karena bagi saya Linux Mint Welcome dan Update tidak penting maka saya hilangkan centangnya dengan tujuan tidak dijalankan pada saat startup sehingga bisa mengurangi beban kerja komputer. Untuk soal Update Manager, saya lebih suka mengupdate sistem secara manual dengan cara membuka Update Manager secara berkala.
Ada sejumlah cara untuk mempercepat waktu boot komputer, tetapi cara yang paling efektif adalah dengan hanya memastikan bahwa komputer tidak menjalankan program yang tidak perlu saat dimulai. Jika Anda ingin mempercepat waktu boot komputer Anda, cara terbaik adalah dengan menggunakan pengaturan “startup” komputer Anda.
5. Pakai Single Account Tanpa Password
Akun tunggal akan mempercepat booting tanpa terhalang di proses login window. Jika sobat terlanjur menggunakan password maka hilangkan saja passwordnya atau dengan cara menyetel agar automatic login aktif, jadi bisa login tanpa mengetikkan password.
Dan berikut ini adalah tambahan jika sobat menggunakan multi operating system pada sebuah komputer.
6. Gunakan Bootloader Universal
Bootloader universal akan berkinerja lebih cepat dan memakan sumber daya minimal. Gunakan bootloader seperti Grub, Clover, atau OpenCore saja yang hemat resource.
7. Set Remaining Time 5 Detik
Bagi sobat yang dual boot atau multi OS dapat ditingkatkan lagi waktu bootingnya agar cepat dengan mengatur agar boot remaining time di bawah 5 detik. Jadi diasumsikan bahwa sobat akan tertahan di layanan multi boot selama maksimal 5 detik saja.
8. Disable Swap
Salah satu cara untuk mempercepat waktu boot komputer linux adalah dengan menonaktifkan partisi swap. Ini akan mencegah komputer membuang-buang waktu membaca dan menulis ke partisi swap.
9. Gunakan Lib EFI Terupdate
EFI digunakan untuk menginstal grub. Jika SSD sobat sudah berisi partisi EFI (mis. Jika komputer di dalamnya ada Win10 yang sudah diinstal), ia juga dapat digunakan untuk Linux. Jangan memformatnya. Dan sangat disarankan untuk hanya memiliki 1 partisi EFI per disk.
10. Ventilasi Baik
Hal berikutnya yang harus Anda lakukan adalah memastikan komputer Anda berventilasi benar. Ini akan mencegah komputer tidak terlalu panas. Jika komputer terlalu panas, maka akan memperlambat proses boot dan menimbulkan masalah.
Bagi sobat yang booting Ubuntu atau Linux Mint lambat bisa mencoba solusi yang kami tuliskan disini. Paling ampuh adalah menggunakan SSD karena sistem operasi akan membaca dan me load file sistem dengan cepat sehingga yang terjadi adalah peningkatan waktu booting maupun shutdown. Selamat mencoba dan semoga cara mempercepat booting dan shutdown Linux ini dapat bermanfaat!


